widgets

Senin, 10 Desember 2012

~ Wish ~


Ku tadahkan tangan ini
Meminta kepada Sang Kuasa
diatas air mata ini
Hati kecil  memohon

Pelita tak kunjung sirna

Terangkai nama dalam rindu
Terlukis indah bayangnya
Tersentuh kalbu pesonanya
Terkenang kembali anggunnya

Pelita tak kunjung sirna

dialah yang kucinta
dialah yang kuharap
dia adalah Pelitaku
namun sirnanya pintaku

benarkah karna egoku
hingga dia harus pergi
salahkah aku mencintai dia

Hati kecil ini tak henti menangis
Meratapi keheningan, Keindahan senjakala

Pelita yang tak kunjung sirna


Karya : Adhen Syahputra

To Dissapeared

Menuju Sirna

Ku bicara seribu kata
Ku bernyanyi seribu syair
Ku berjuang seribu rintangan
Hanya tuk memilikimu
Engkaulah malaikatku
Sang penerang jiwaku
Tersejuk indah hatiku
Karena dirimulah cintaku
Engkau tak sekedar indah
Indahmu hangatkan jiwaku
Ingin aku memilikimu
Namun dirimu mengabaikanku
Tak sempat kulisankan
Betapa diriku sangat mencintaimu
Betapa tulusnya cintaku padamu
Betapa damainya hatiku karenamu
Kini waktu telah berputar
Cahayamu mulai memudar
Ku menangis karena hatiku
Yang selalu aku dustakan
Cintaku menuju sirna
Kini ku harus melupakanmu
Meski hatiku selalu merindukanmu


Karya : Adhen Syahputra

Jumat, 07 Desember 2012

The Shine


Pelita

Terangkai nada dalam kata
Melody
Terlukis putih dalam hati
Suci
Terhembus angin dalam syahdu
Hampa

Kemilau rembulan gelap malam
Cahya mentari dikala pagi
Lampau yang tak sirna
Tujuan yang tak berujung
Naluri hati tuk berkata
Tiada daya tuk terungkap
Kesucian jiwa dalam raga
Terbelenggu kaku dalam daya
Adakah hiraumu padaku
Meski ragaku ragamu
Jiwaku dirimu aku jiwamu
Telah terbingkai dalam langit

Padamu bukanlah daku
Tak'kan bersatu


Karya Adhen Syahputra

The Regret



Tersesal dalam Rindu

Seperti irama yang mengalun indah
Dirimu menghanyutkan jiwaku
Bak bintang yang tersenyum ceria
Senyummu menerangi hidupku

Wahai ciptaan – Nya yang terindah
Embun pagiku yang menyejukkan jiwa
Tahukah dirimu betapa besar tekadku
Tuk jadi pelangi dalam hidupmu

Aku akui semua harapan musnah
Ketika keegoisan ini membuat ku jauh darimu
Kesedihanku menyayat jiwa
Kepedihan menggoreskan luka
Memilikimu hanyalah angan belaka

Kau malaikatku
Namun akhirnya ku sadari
Kau bukanlah untukku
Pudarlah semua rasa
Yang tercipta untukmu
Meski ku tahu dalam lelapku
Hati kecilku selalu terjaga
Tak henti mengalunkan namamu
  
Karya Adhen Syahputra

The First



Yang Pertama

Engkaulah yang pertama
Yang membuat hati kecilku terseyum
Dengan seyum indahmu
Engkaulah yang pertama
Yang mengertikanku apa itu Cinta
Layaknya mentari yang menyinari siang
Bagaikan rembulan yang menerangi malam
Dan saat itu hanya dirimulah yang mampu
Menyinari gelapnya hatiku ini
Karena dirimu aku bisa tahu
Betapa bersyukurnya diriku
Tuk dapat mengenali
Ciptaan Tuhan yang terindah
Dan aku bisa merasakan
Betapa damainya hatiku ini
Ketika berada dekat dirimu
Dulu engkau sempat menjadi pelangiku
Sempat menjadi bidadari dihatiku
Sempat menjadi pendamai hatiku
Namun semuanya telah menghilang
Bagaikan matahari terbenam
Yang akan memanggil sang malam

Tersesal dalam pikirku
Karena keegoisanku tuk memilikimu
Dirimu mulai menjauhi diriku
Tiada lagi sang pendamai hati
Tetesan air mata hatiku selalu kurasakan
Semua rasa kepedihan, penyesalan, keputusasaan
Tuk pertama kalinya aku rasakan  
Wahai engkau yang pertama
Tahukah engkau perasaanku
Hanyalah Tuhan yang tahu
Betapa besarnya cintaku ini padamu
Betapa besarnya tekadku ini
Untuk menjadi khalifah dihidupmu
Namun seiring berjalannya waktu
Engkau telah berhasil memudarkan
Segala rasaku ini padamu
Meskiku harus mengabaikan hati kecilku
Yang selalu memanggil nama indahmu itu
Kuselalu berharap ada 
kesempatan kedua untukku
Tapi sudah tiada apapun lagi
Memilikimu hanyalah sebuah mimpi indahku
Wahai engkau yang pertama
Meski waktu semakin menjauhkanmu padaku
Aku akan selalu setia mencintaimu
Sampai kutemukan siapa yang menjadi
Terakhir dan Selamanya untukku

 Karya                  : Adhen Syahputra

widgets